IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi 0,66 persen di Maret 2022. Hal ini terjadi akibat naiknya harga makanan dan minuman serta tembakau.
"Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK sebesar 109,13 dan terendah terjadi di Kupang sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 107,27," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, di Jakarta, Jumat(1/4/2022).
Dia menyebutkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,47 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,17 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi sebesar 0,42 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,14 persen.
"Sementara kelompok pengeluaran kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan," ungkapnya.
Dia menyebutkan bahwa ingkat inflasi tahun kalender Januari–Maret 2022 sebesar 1,20 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun Maret 2022 terhadap Maret 2021 sebesar 2,64 persen.