IDXChannel - Harga minyak mentah anjlok, pada Kamis (23/3/2023) waktu setempat, imbas The Federal Reserves (The Fed) menegaskan komitmen mereka untuk menekan inflasi, termasuk kemungkinan suku bunga lebih tinggi yang berpotensi menghadirkan resesi.
Tercatat hingga pukul 09:38 WIB minyak Brent untuk Juni 2023 di Intercontinental Exchange (ICE) turun 0,82% di level USD75,73 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate AS untuk pengiriman Mei 2023 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) tertekan 1,10% di USD70,12 per barel.
Sementara itu, pada Rabu (22/3/2023), Gubernur The Fed Jerome Powell menjelaskab bahwa tekanan industri perbankan dapat memicu krisis kredit. Maka jika hal ini terjadi, dapat berakibat signifikan bagi ekonomi AS, termasuk menambah kemungkinan potensi perlambatan ekonomi alias resesi di tengah lonjakan suku bunga.
Melirik permasalahannya, sejumlah pengamat menilai bahwa perbankan AS dipandang telah menyebabkan volatilitas perdagangan sejumlah aset berisiko, termasuk pasar komoditas minyak mentah selama sepekan terakhir.
Dalam lansiran Reuters, Kamis (23/3/2023), melihat hal tersebut, The Fed lebih memilih jalan tengah agar tidak membenturkan lonjakan inflasi dengan krisis perbankan negeri Amerika Serikat saat ini.
Sebelumnya pada Rabu dini hari, The Fed baru saja mengerek suku bunga 25 basis poin menjadi 4,75%-5%. Langkah ini diambil demi membawa lonjakan harga kembali sesuai target di kisaran 2%. (FHM)