sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Pelemahan

Economics editor Alifia Nur Faiza/ Litbang
12/04/2022 15:51 WIB
Tahun 2021, data menunjukkan bahwa harga minyak mentah meroket sepanjang tahun.
Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Pelemahan (foto: MNC Media)
Harga Minyak Dunia Lanjutkan Tren Pelemahan (foto: MNC Media)

Memasuki bulan Juni, harga minyak dunia merosot setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencanangkan kebijakan pemangkasan produksi. Sejak Juni 2019, angka tersebut sudah turun dengan minyak Brent seharga 61,97 dolar AS per barel dan minyak WTI menyentuh angka 53,48 dolar AS per barel. Untungnya, angka tersebut terlihat mengalami kenaikan. Hingga memasuki bulan Desember, tepatnya pada 17 Desember 2019, harga minyak Brent mengalami kenaikan 66,1 dolar AS per barel dan minyak WTI mengalami kenaikan 60,94 dolar AS per barel.

Mengapa bisa ada angka yang berbeda pada harga minyak setiap tahunnya? Mengutip dari Sindonews, penyebab naik turunnya harga minyak dunia dipengaruhi beberapa faktor. Faktor pertama, OPEC. Organization of Pertroleum Exporting Countries (OPEC) berperan penting dalam suplai perdagangan minyak dunia. Ketika terjadi sebuah konflik geopolitik dan kapasitas produksi tiap negara, maka harga minyak pun berubah. Contohnya saja, ketika OPEC melakukan pemangkasan produksi minyak pada 2019, harganya langsung anjlok tanpa tedeng aling-aling.

Faktor kedua, situasi negara produsen minyak di Timur Tengah (Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, dan Kuwait). Jika salah satu negara ini mengalami konflik, maka bisa mendorong fluktuasi harga minyak. Faktor ketiga, penyimpanan (inventory) perusahaan minyak dan pengeboran (oil diriling). Dan faktor keempat, permintaan minyak global. Semakin tinggi permintaan, maka harga minyak ikut melambung naik.

Lalu untuk faktor penurunan harga minyak, juga bisa terjadi karena berbagai faktor. Faktor pertama, pasokan minyak yang berlebih bisa menurunkan harga minyak dunia. Produksi minyak di Amerika yang terus membanjir, membuat harganya terus melemah. Ini juga dipicu kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara Barat akan permintaan produksi minyak.

Faktor kedua, kenaikan dolar. Tingginya harga dolar membuat permintaan minyak di pasar global akan mengalami penurunan. Ini juga berhubungan dengan faktor ketiga, di mana rendahnya permintaan produksi minyak akan membuat nilai minyak mentah dunia jadi tidak terlalu berarti. Sedangkan faktor keempat, produksi minyak yang terus-menerus juga bisa memengaruhi harga minyak jadi menurun. Selain itu, seperti yang terjadi di tahun 2020, dampak lockdown pandemi virus Corona juga melumpuhkan industri minyak mentah. (TSA)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement