IDXChannel - Harga minyak menuju penurunan mingguan pertama sejak Juni karena kekhawatiran akan lemahnya ekonomi China dan potensi kebijakan moneter yang lebih ketat di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (18/8/2023), harga West Texas Intermediate turun mendekati USD80 per barel, penurunan keempat dalam lima sesi.
Harga minyak mentah telah turun lebih dari 3% pekan ini karena data ekonomi yang buruk dari China membebani aset berisiko termasuk minyak.
Di AS, Federal Reserve mengisyaratkan pihaknya mungkin belum selesai dalam menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Kabar tersebut mengerek imbal hasil Treasury AS dan dolar.
Mata uang AS menuju kenaikan mingguan kelima, relin terpanjang dalam lebih dari satu tahun.
Di sisi lain, stok minyak AS mencapai level terendah sejak Januari. Ini menjadi tanda pengetatan pasar.
Minyak mentah tetap jauh lebih tinggi dari posisi terendahnya di Juni, sebagian besar didorong oleh pengurangan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia. Ini membuat banyak pengamat, termasuk Badan Energi Internasional, memperkirakan pasar yang lebih ketat dan harga yang lebih tinggi di sisa 2023. (WHY)