Hery pun meminta pemerintah menyesuaikan besaran insentif yang nantinya diberikan kepada masyarakat.
"Perlu dilihat besaran insentif dan awal pembelian khususnya bagi mobil listrik karena harga jual saat ini cukup mahal, maka insentif pembelian perlu menyesuaikan dengan harga jual," ujar Hery.
Hal ini penting, karena menurutnya masyarakat Indonesia rata-rata memiliki tingkat ekonomi menengah. Sehingga jika insentif yang diberikan tidak disesuaikan harga pasar di Indonesia maka minat pembelian mobil listrik justru akan kecil.
"Jika insentif pemberian dana awal tidak terlalu besar, maka dampaknya tidak signifikan," tegas Hery.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan pemerintah akan memberikan insentif pembelian kendaraan listrik. Adapun besarannya, mobil listrik sebesar Rp80 juta, motor listrik Rp8 juta.
Untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif Rp40 juta, sedangkan insentif untuk motor konversi menjadi motor listrik sebesar Rp5 juta.
(FRI)