Dari sisi wilayah, peminatan di Medan Satria dan Pondok Gede sangat tinggi di rentang harga hunian Rp400 juta-Rp1 miliar dan harga Rp3-5 miliar. Dua kecamatan ini terlihat begitu menarik minat pasar menengah dan menengah-atas.
Sedangkan rentang harga hunian yang diminati di Bekasi Barat, Jati Asih dan Bekasi Utara cenderung menyasar kelas menengah dan menengah-bawah di kisaran Rp400 juta-Rp1 miliar dan di bawah Rp400 juta.
Selain Bekasi, sejumlah kota lainnya di Jabodetabek mengalami kenaikan, mencakup Tangerang (3%), Bogor (2,5%), Jakarta (2%) dan Depok (1,1%). Di wilayah Jawa, kenaikan harga tahunan hunian ditempati Surakarta (3,8%), Surabaya (2,8%), dan Semarang (2,6%).
Adapun wilayah terpopuler terkait permintaan hunian selama bulan September ditempati Tangerang dengan 14,6 persen dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia, diikuti Jakarta Barat (10,8%) dan Jakarta Selatan (10,2%). Mayoritas permintaan hunian di Tangerang terdapat di kecamatan Serpong, Karawaci, Cikupa, Ciledug dan Cipondoh.
Permintaan di kecamatan Serpong didominasi preferensi harga Rp1-3 miliar (54%), Rp3-5 miliar (16%) dan di atas Rp5 miliar–yang mengindikasikan kawasan ini diminati target pasar menengah-atas. Sedangkan Karawaci, Cikupa dan Ciledug lebih diminati pasar potensial menengah dan menengah-atas dengan preferensi minat tertinggi pada rentang harga Rp400 juta-1 miliar dan Rp1-3 miliar.
“Sementara Cipondoh agak mirip dengan Serpong yang didominasi permintaan pada rentang harga Rp1-3 miliar (51,4%). Namun permintaan rentang harga yang lebih rendah (Rp400 juta-1 miliar) juga mencatatkan proporsi yang cukup tinggi mencapai 29,3%,” pungkas Faizal.
(FRI)