Dia memastikan, hal ini tentunya juga akan turut mendukung perkembangan sektor properti di Tanah Air, yang pada tahun 2023 diperkirakan masih bakal memiliki prospek cerah. Apalagi, dari sisi index lending standard untuk KPR, Agus mengatakan bahwa posisinya juga masih berada di zona longgar.
Karena itu, sejak pertemuan BI pada akhir tahun lalu, diperkirakan bahwa secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2022 akan menunjukkan pertumbuhan yang bagus dan positif. "Dan di tahun 2023-2024 juga sudah ada rentang pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan masih bisa berkembang," ungkap Agus.
Sementara dari sisi pengelolaan inflasi, BI memperkirakan bahwa di tahun 2023 ini juga akan mengalami penurunan. Tentunya, hal itu antara lain akibat adanya berbagai kebijakan yang bisa mendukung perekonomian masyarakat, baik dari bentuk subsidi yang diberikan pemerintah seperti subsidi energi dalam bentuk listrik, BBM, gas, dan lain sebagainya.
"Kemudian ada pula kebijakan respon suku bunga serta upaya stabilisasi nilai tukar rupiah, dan juga adanya gerakan nasional untuk pengendalian inflasi pangan yang terus digencarkan BI dan pemerintah," kata Agus.