"Biasanya saya beli 1 ikat, jadi paling cuma ambil 1/2 ikat. 1 ikat itu harga normal saya beli di agen Rp 300.000-350.000 sekarang bisa Rp 400.000 lebih. Jadi kan uangnya untuk diputerin ke belanja yang lain," beber Siti.
Baca Juga:
Lanjutnya, meski dia sudah mengurangi pembelian di agen pun, telur ayam di lapaknya masih lama terjual habis.
Siti menyebut, kenaikan harga telur ayam ini lantaran harga pakan ternak yang merangkak naik. Selain itu juga karena efek dari pengadaan bantuan sosial (bansos). Hal ini dijadikan kesempatan bagi peternak menaikkan harga.
"Yang saya tahu karena harga pakan ternak naik. Sama karena mulai ada bansos lagi. Jadi peternak naikkin harga," ucapnya.
(SAN)