sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hasil KSSK: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Tumbuh Melambat

Economics editor Michelle Natalia
03/11/2023 11:48 WIB
Dengan adanya ketidakpastian yang meningkat tinggi, disertai divergensi pertumbuhan antar negara yang makin melebar
Hasil KSSK: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Tumbuh Melambat (FOTO:MNC Media)
Hasil KSSK: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Global Tumbuh Melambat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel — Hasil koordinasi dan sinergi antar anggota KSSK akan terus diperkuat. Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan(Menkeu) Sri Mlulyani Indrawati dalam Konferensi Pers KSSK di Jakarta, Jumat(3/11/2023).

"Pertumbuhan ekonomi global melambat dengan adanya ketidakpastian yang meningkat tinggi, disertai divergensi pertumbuhan antar negara yang makin melebar," ujar Sri.

Sebelumnya IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 mencapai 3%, dan melambat pada 2024 menjadi 2,9%. 

Ekonomi AS pada tahun 2023 masih menunjukkan pertumbuhan kuat ditopang konsumsi rumah tangga mmnh dan sektor jasa. Sementara itu, perekonomian China menunjukkan perlambatan dipengaruhi perlemahan konsumsi dan krisis di sektor properti. 

"Tekanan inflasi diperkirakan masih tinggi. Hal ini dipicu kenaikan harga energi dan pangan akibat eskalasi konflik geopolitik, terjadinya fragmentasi ekonomi, dan terjadinya fenomena El Nino," ucap Sri.

Suku bunga moneter di negara maju termasuk Fed Fuds Rate, diperkirakan masih tetap berada di level tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama (higher for longer). 

Kenaikan suku bunga diperkirakan dikuti kenaikan yield obligasi tenor jangka panjang di negara-negara maju khususnya obligasi pemerintah AS akibat peningkatan kebutuhan pembiayaan pemerintah AS dan adanya premi risiko jangka panjang (term premia). 

Perkembangan ini memicu capital outflow ke negara maju dan ini mendorong penguatan signifikan mata uang dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia. 

"Perekonomian Indonesia diperkirakan tetap terjaga, tumbuh baik, berdaya tahan. Konsumsi swasta diperkirakan tumbuh kuat sejalan dengan indikator keyakinan konsumen yang masih tinggi, terkendalinya inflasi, dan aktivitas terkait penyelenggaraan pemilu," jelas Sri.

Pecepatan belanja APBN diharapkan dapat mendorong konsumsi pemerintahan dan menjaga daya beli masyarakat. Investasi bangunan dan non bangunan memasuki tren peningkatan seiring dengan kemajuan penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). 

Pada sisi lain, sebagaimana dialami banyak negara, aktivitas ekspor nasional mengalami perlemahan sejalan dengan melemahnya perekonomian global. Meski pertumbuhan ekonomi, nasional ke depan diperkirakan tetap terjaga kuat. "Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan pada tingkat 5,1%," tandas Sri.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement