“Perbedaan yang ada biasanya pada bahan baku atau formulasi susu steril maupun UHT. Kita bisa menemukan di pasar, ada merek susu dengan 100 persen berbahan baku susu segar, ada juga merek susu yang menggunakan bahan tambahan lain seperti susu bubuk skim, laktosa maupun penstabil,” kata Dr Epi, Kepala Divisi Ternak, Fakultas Peternakan IPB University.
Biasanya, susu mengandung komponen makronutrien seperti protein, karbohidrat dan lemak. Susu juga mengandung mineral, vitamin dan mikronutrien lainnya.
Ia juga menjelaskan, protein susu memiliki kandungan asam amino esensial dan nilai biologis atau net protein utilization sebesar 90 persen. Nilai ini lebih tinggi dibanding sumber protein lainnya. Nilai biologis menunjukkan persentase protein yang benar-benar diserap dan digunakan oleh tubuh.
Selain menjadi sumber nutrisi, susu juga memiliki karakteristik bio-fungsional atau bioaktif. Bio-fungsional atau bioaktif artinya komponen atau senyawa asal susu turut berkontribusi terhadap perbaikan fungsi fisiologis tubuh.
Dengan demikian dapat meningkatkan status kesehatan tubuh. Di samping itu, komponen bioaktif yang terkandung dalam susu juga berfungsi sebagai antikanker, antipatogen, antiinflamasi, dan aktivitas antioksidan.