"Tentu kita berharap tidak ada masalah yang mendasar, yang terjadi yang menjadi penyebab kematian, seorang maupun bayi, yang disebabkan oleh hal-hal yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, itu harapan kita bersama, jadi sekali lagi kita berharap ini tidak terjadi lagi, Dinkes sedang mengecek kembali apa yang menjadi penyebabnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Widyastuti melaporkan adanya tiga pasien yang dicurigai terkena hepatitis akut. Ia menyebut ketiga pasien itu merupakan anak-anak yang dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta Pusat.
"Yang terbaru kemarin 3 kasus rujukan dari rumah sakit daerah ke RSCM kebetulan memang usia anak-anak. Jadi polanya seperti apa kita belum berani menyimpulkan tetapi kita mendalami bagaimana kriteria klinis dan epidemiologinya," kata Widyastuti kepada wartawan di Balai Kota.
Lebih lanjut, Widyastuti akan menguatkan sistem deteksi dini dengan penguatan sistem surveilans terhadap kemunculan Hepatitis Misterius. Ia pun meminta masyarakat agar tidak panik.
"Pertama kami ingatkan kami kuatkan sistem deteksi dini kita dengan penguatan sistem surveilans. Jadi ga perlu khawatir, kami insyaallah akan melakukan percepatan intervensi dan melokalisir kasus apabila ada laporan. Kedua, ga perlu panik tapi selalu PHBS (Pola Hidup Bersih Sehat), cuci tangan dengan air mengalir dan sabun saat usai BAB (Buang Air Besar) dan saat mau makan. Kemudian higien sanitasi lingkungan sekitar," tuturnya.