"Kita harus contoh Bali, dimana masyarakatnya begitu aware terhadap pariwisata karena ketergantungan usaha mereka dari sana. Makanya ini jadi pekerjaan rumah bagi kami, pengelola wisata, pokdarwis, pemerintah kecamatan dan desa dalam memberikan edukasi ke masyarakat," kata Heri.
PR dan Humas Farmhouse Intania Setiati mengaku, merasa dirugikan dengan munculnya kejadian tersebut lantaran citra destinasi wisata di Lembang jadi jelek. Sehingga dengan adanya kejadian tersebut sangat disayangkan, mengingat sebenarnya kehadiran destinasi wisata itu bertujuan untuk ikut membantu perekonomian warga sekitar.
"Adanya kejadian seperti itu sangat disayangkan sekali, walaupun bukan kewenangan karena berada di luar objek wisata kami, tapi tetap saja citra wisata Lembang secara keseluruhan ikut tercoreng," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat. Ke depan diharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi agar imej wisata di Lembang baik dimata wisatawan.
"Kami sangat terbantu dan berterimakasih banyak ke polisi, Satpol PP, dan aparat pemerintah lainnya yang langsung menindak kejadian itu, serta berharap ke depannya tidak terulang lagi," tandasnya.
(IND)