Pemerintah juga sudah mengembangkan bioavtur dengan campuran 2,4% atau J2,4. Bioavtur ini telah dilakukan uji terbang pada September 2021 selama 9 hari menggunakan pesawat CN-235-220 milik PT Dirgantara Indonesia. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan bio-CNG sebagai energi alternatif.
"Kami melihat ini bisa menjadi salah satu potensi ke depan bagaimana memanfaatkan biogas yang berasal dari limbah industri sawit. Jadi kita akan kemas biogas seperti LPG," tandasnya. (TIA)