sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Holding Unik Danareksa, Obat Kuat BUMN Mini

Economics editor Desi Angriani
02/02/2023 14:09 WIB
Holding Danareksa disebut paling unik lantaran menaungi beragam sektor industri yakni Jasa Keuangan, Kawasan Industri, Konstruksi, Media dan Teknologi.
Holding Unik Danareksa, Obat Kuat BUMN Mini (Foto: dok Danareksa)
Holding Unik Danareksa, Obat Kuat BUMN Mini (Foto: dok Danareksa)

IDXChannel - Sedikitnya 70 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah disuntik mati sejak 2019. Penutupan tersebut seiring dengan keberadaan puluhan BUMN yang terus sakit-sakitan.

Apalagi 76% dividen BUMN hanya disumbang oleh 10 sampai 15% dari total perusahaan pelat merah saja. Jadi wajar bila Kementerian BUMN berupaya mensinergikan perusahaan pelat merah yang megap-megap ke dalam sebuah holding agar kinerjanya menjadi mentereng. 

Beberapa holding yang sudah terbentuk di antaranya holding ultra mikro, holing pariwisata/ In Journey, holding pangan/ ID Food, holding farmasi dan Kepelabuhan. Sisanya empat holding ditargetkan terbentuk hingga 2024. 

Dari semua itu, holding Danareksa disebut paling unik lantaran menaungi beragam sektor industri. Biasanya holding BUMN hanya bergerak di satu sektor industri saja. Namun, Holding Danareksa justru menaungi 15 subklaster yang terdiri dari Jasa Keuangan, Kawasan Industri, Konstruksi, serta Media dan Teknologi. 

Dalam transformasi ini, Holding Danareksa berfokus pada pemulihan kondisi BUMN yang sakit serta melakukan optimalisasi terhadap anggota holding yang sehat.  Melalui holdingisasi tersebut, Danareksa mencatatkan jumlah aset sebesar Rp70 triliun alias akumulasi dari 16 aset BUMN yang menjadi anggota holding. 

Peluncuran peluncuran Holding Danareksa pada Juli 2022 - - Foto: dok Danareksa

Pada tahap pertama, sudah ada 10 perusahaan pelat merah yang resmi menjadi anggota yakni PT Nindya Karya, PT Kliring Berjangka Indonesia, PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Makassar. 

Lalu, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Balai Pustaka, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement