Penelitian yang didanai oleh pemerintah Hong Kong ini dilakukan oleh ahli mikrobiologi Yuen Kwok-yung, Kelvin To dan Chen Honglin.
Sinovac tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian tersebut, tetapi seorang juru bicara mengatakan pengujian laboratoriumnya sendiri menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksinnya efektif dalam memproduksi antibodi Omicron.
BioNTech tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian ini. Varian Delta yang menyebar cepat tetap dominan di seluruh dunia, dan tidak jelas apakah Omicron secara inheren lebih menular, ujar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para ilmuwan mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Omicron menyebabkan COVID-19 yang lebih parah atau lebih ringan daripada varian sebelumnya.
Sebuah studi dari data dunia nyata yang diterbitkan pada hari Selasa menunjukkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech kurang efektif di Afrika Selatan dalam mencegah mereka yang terinfeksi virus keluar dari rumah sakit sejak varian Omicron muncul bulan lalu.
Pekan lalu, kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa tiga dosis vaksin mereka telah menetralkan Omicron dalam tes laboratorium, sebuah tanda awal bahwa suntikan booster bisa menjadi kunci untuk perlindungan terhadapnya. (SANDY)