IDXChannel - Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai penggunaan aplikasi MyPertamina sebagai alat bantu penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terlalu dini. Lembaga tersebut juga menyoroti masalah perlindungan data.
"Menurut saya terlalu dini sih memang, karena kan konsep subsidinya seperti apa belum jelas, kemudian juga data apa yang diperlukan ini kan juga belum jelas, apakah kita melakukan subsidi ke orang apa subsidi ke kendaraan, kan itu juga harus dipertimbangkan matang-matang," kata Heru kepada MPI, Senin (4/7/2022).
Lebih lanjut, dia mengatakan perlindungan data juga harus menjadi perhatian. Itu karena pendaftaran pembelian BBM subsidi itu harus menyertakan foto hingga KTP.
"Jadi kalau misalnya pertama itu kan ketika kita daftar itu harus masukan tanggal lahir, ini kan ada data pribadi juga yang disimpan, nah ini akan seperti apa. Kemudian juga saya sudah cek ketika buka aplikasi ketika kita mau mendaftar juga kan kita harus kasih foto, kasih foto KTP juga, ini kan masalah perlindungan data pribadinya seperti apa," ujarnya.