Bahkan, perseroan bisa membenahi sektor asuransi secara komprehensif untuk mentransformasikan industri jasa keuangan yang profesional, kuat, dan bisa dipercaya masyarakat. Dengan begitu, keinginan sistem asuransi dalam negeri bisa berdaya saing global bisa terwujud.
Tak hanya IFG, industri jasa keuangan Indonesia secara keseluruhan dinilai perlu melakukan bertransformasi dan inovasi. Agar tujuan menjadi pilar kekuatan ekonomi yang memberikan kontribusi bagi pelanggan dan dan pemegang saham bisa diimplementasikan.
"Terbaik bagi pelanggannya, tapi juga memberikan nilai bagi pemegang saham dan masyarakat. Saya menyambut baik terbentuknya IFG Progres sebagai ide baru yang inovatif progresif dan berlandaskan Akhlak untuk menjadi rujukan pembuat kebijakan, praktisi, akademisi dalam memajukan industri jasa keuangan serta meningkatkan literasi jasa keuangan," katanya.
Perjalanannya transformasi ekonomi BUMN dan industri jasa keuangan, lanjut Erick, lebih maju dan lebih kuat memerlukan pemikiran yang progresif dan sinergi yang erat, hingga tata kelola yang baik. Kolaborasi ini bisa mengatasi semua tantangan dan memaksimalkan semua potensi yang dimiliki.
IFG secara resmi telah memperoleh izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini ditandai dengan terbitnya Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor KEP-19/D.05/2021 tentang Pemberian Izin Usaha di Bidang Asuransi Jiwa Kepada PT Asuransi Jiwa IFG. (TYO)