"Kedua, peningkatan harga komoditas membantu neraca perdagangan Indonesia," ucapnya, Selasa (16/3/2021).
Ada korelasi tinggi antara indeks CRB dan ekspor Indonesia. Secara lebih khusus, peningkatan harga batu bara dan minyak kelapa sawit menguntungkan, sementara peningkatan harga minyak tidak.
Ketiga, defisit anggaran yang terkendali. Pada 2020, upaya untuk mempercepat pengeluaran fiskal menyebabkan peningkatan pengeluaran sebesar 12,2% secara tahunan sementara pendapatan turun hingga -16,7% secara tahunan.
Kendati demikian, defisit anggaran tahunan tetap melebar menjadi -6,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB), sedikit di bawah target, yang sebesar -6,3%. Sekitar 83% dana pemulihan ekonomi telah dicairkan dari total anggaran Rp695,2 triliun.
Keempat, valuasi masih menarik. Indikator Valuasi Tingkat Pengembalian Asia (Asia Rates Valuation Indicator, ARVI) menunjukkan bahwa IndoGB adalah salah satu dari dua obligasi pemerintah yang dinilai masih cukup murah jika dibandingkan dengan surat berharga pemerintah AS.