"Kami telah menurunkan proyeksi pertumbuhan (ekonomi dunia) sudah tiga kali menjadi hanya 3,2% pada 2022 dan 2,9% pada 2023. Dan seperti yang Anda lihat di outlook ekonomi dunia yang diperbarui minggu depan, kami akan menurunkan pertumbuhan untuk tahun depan," paparnya.
"Kami akan menandai bahwa risiko resesi meningkat. Kami perkirakan negara-negara yang menyumbang sepertiga dari ekonomi dunia akan mengalami kontraksi setidaknya dua kuartal berturut-turut tahun ini atau tahun depan," dia menambahkan.
"Bahkan ketika pertumbuhan positif, itu akan terasa seperti resesi karena pendapatan riil menyusut dan harga naik," sambung Georgiva.
Secara keseluruhan, diakui Georgiva, IMF memperkirakan kerugian output global sekira USD4 triliun antara sekarang dan 2026. Ini adalah ukuran ekonomi Jerman, dan kemunduran besar-besaran bagi ekonomi dunia.