"Dan lebih mungkin menjadi lebih buruk daripada menjadi lebih baik. Ketidakpastian sangat tinggi dalam konteks perang dan pandemi. Mungkin ada lebih banyak guncangan ekonomi, risiko stabilitas keuangan meningkat: termasuk utang negara yang tinggi dan kekhawatiran atas likuiditas di segmen utama pasa keuangan," terangnya.
Kerugian output global apabila di rupiahkan dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia (BI) Rp15.246 per USD, maka nilai USD4 triliun setara dengan Rp60.984 triliun.
(FAY)