Dari sisi Partai Demokrat, Biden kecewa karena Partai Republik tidak akan mempertimbangkan cara untuk meningkatkan pendapatan melalui peningkatan pajak orang kaya dan perusahan.
Sementara, dari sisi Partai Republik McCarthy menolak untuk meningkatkan plafon utang melewati batas USD 31.4 triliun kecuali Biden dan Demokrat setuju untuk memotong pengeluaran dalam anggaran federal.
Pada kesempatan yang sama, Georgieva mengatakan bahwa dolar AS kemungkinan akan tetap menjadi mata uang global meskipun terdapat peningkatan diskusi tentang dedolarisasi untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Adapun fenomena itu muncul dari blok BRICS yang terdiri dari Brazil, Russia, India, China dan Afrika Selatan. Selain itu, Indonesia dengan berbagai pihak bahkan sudah menerapkan dedolarisasi melalui skema local currency transaction (LCT).
"Kami tidak mengharapkan pergeseran cepat dalam dolar karena kekuatan ekonomi AS dan kedalaman pasar modalnya," pungkas Georgieva.
(SLF)