Pada Januari 2022, ekspor ke kawasan Afrika lainnya naik sebesar 944,38 persen; Amerika Tengah naik 218,77 persen; dan Eropa Selatan naik 104,71 persen.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar emerging markets dan developing economies merupakan pasar yang menjanjikan bagi pemasaran produk-produk ekspor Indonesia," katanya.
Di samping itu, Mendag menguraikan, kenaikan impor nonmigas terbesar periode Januari 2022 berasal dari impor kapas (HS 52) yang naik sebesar 103,37 persen; besi baja (HS 72) naik 91,12 persen; bahan kimia anorganik (HS 28) naik 75,53 persen; filamen buatan (HS 54) naik 71,80 persen; serta pupuk (HS 31) naik 66,05 persen.
Adapun berdasarkan negara asalnya, impor nonmigas Indonesia dengan kenaikan tertinggi pada Januari 2022, antara lain impor yang berasal dari Austria yang naik sebesar 138,09 persen; Argentina naik 125,49 persen; India naik 79,14 persen; Spanyol naik 73,90 persen, dan Thailand naik 70,51 persen (YoY).
"Sementara, impor dari Italia turun sebesar 24,60 persen dan Belanda turun sebesar 3,60 persen," tukas Mendag.
(NDA)