Dari perhitungan tersebut, dipastikan ratusan ribu calon penumpang KRL tidak dapat mengakses layanan kereta, bila kebutuhan kereta tidak disediakan KCI tahun ini.
"Nah cuman kemarin kan sudah dibicarakan ini peningkatan di kereta ini cukup tinggi, ini solusinya apa impor atau bikin sendiri," kata dia.
Kementerian BUMN sebelumnya menilai impor perlu dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan kereta yang mendesak.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA belum siap memasok jumlah kereta sesuai kebutuhan yang diminta. Pasalnya, produksi gerbong transportasi massal itu membutuhkan waktu lama.
"INKA enggak siap untuk produksi dalam negeri, bukan harganya mahal," jelas Arya.
(FRI)