"Penurunan nilai impor secara bulanan disebabkan oleh penurunan nilai impor nonmigas dengan andil penurunan 1,81 persen," ujarnya dalam konferensi pers hari ini, Jumat (15/3/2024).
Sementara, impor migas senilai USD2,98 miliar atau naik 10,42 persen secara bulanan. Selain itu, impor Indonesia menurut penggunaan pada Februari 2024 secara bulanan menunjukkan nilai impor barang konsumsi naik sebesar USD90,5 juta atau naik sebesar 5,11 persen.
“Bahan baku penolong turun sekitar USD159,1 juta atau turun 1,18 persen, dan impor barang modal naik USD14,3 juta atau sebesar 0,44 persen. Bahan baku penolong menyumbang setidaknya 72,14 persen dari total impor Februari 2024," papar Amalia.
Amalia menjelaskan, penurunan nilai impor bahan baku penolong dengan andil 0,86 persen secara bulanan, yang utamanya disebabkan oleh mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya di mana memberikan andil penurunan sebesar 0,88 persen.
(FRI)