Khofifah menjelaskan, meningkatnya indeks kebahagiaan di Jatim tidak lain karena masyarakatnya bisa berdamai dengan situasi dan kondisi yang kurang bersahabat akibat pandemi COVID-19. Masyarakat Jatim, kata Khofifah, ketimbang mengeluhkan kondisi, mereka lebih baik mencari solusi atas persoalan tersebut.
"Selain itu, suasana guyub, penuh kekeluargaan, dan saling tolong menolong juga turut membuat masyarakat hidup nyaman dan bahagia," terangnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, meningkatnya indeks kebahagiaan masyarakat Jatim karena stabilnya harga kebutuhan pokok di Jatim. Hal tersebut tercermin dari harga makanan yang relatif murah hampir di seluruh kabupaten/kota di Jatim. Khofifah berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat. "Pembangunan tidak hanya menyasar wilayah perkotaan, namun juga hingga wilayah perdesaan. Jadi, semua masyarakat Jatim bisa bahagia lahir dan batin," pungkasnya.
(IND)