IDXChannel - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada kuartal I/2021 sebesar 88,0. Ini lebih rendah dari IKK kuartal I/2020 yang sebesar 117,7 dan lebih rendah dari IKK kuartal IV/2020 yang sebesar 89,2.
Ekonom Senior Institute for Development on Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, perkembangan IKK kuartal I/2021 yang lebih rendah ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2021 belum lebih baik dari kondisi kuartal I/2020.
Porsi terbesar pertumbuhan ekonomi masih ditopang oleh keyakinan konsumsi masyarakat. Menurut dia, yang menyebabkan IKK lebih rendah adalah keyakinan konsumen dalam memperoleh pendapatan.
Hal ini terlihat dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) pada Maret 2021 yang masih dibawah 100, yakni 72,6. "Yang menjadi penentu utama dari IKK adalah penghasilan. Penghasilan dari ketersediaan lapangan kerja. Sampai akhir Maret kemarin ketersediaan lapangan kerja baru 59,6, meskipun ada peningkatan dari Januari-Februari tetapi belum melampaui 60. Artinya ini masih sangat pesimis," ujarnya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (16/4/2021).
Dia melanjutkan, untuk bisa mempunyai daya beli maka masyarakat membutuhkan pendapatan. Pendukung pendapatan ini adalah ketersediaan lapangan kerja yang saat ini belum cukup.
Menurutnya, dengan IKK yang merosot ini maka permintaan konsumen terhadap berbagai barang dan jasa juga relatif rendah. "Kalau permintaan rendah tentu berkaitan langsung dengan omzet penjualan dari para pelaku usaha," papar dia. (SANDY)
Advertisement
Indeks Kepercayaan Konsumen Turun, Pengamat Sebut Daya Beli Masih Lemah
Untuk bisa mempunyai daya beli maka masyarakat membutuhkan pendapatan. Pendukung pendapatan ini adalah ketersediaan lapangan kerja yang saat ini belum cukup.

Indeks Kepercayaan Konsumen Turun, Pengamat Sebut Daya Beli Masih Lemah (FOTO:MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement