Disatu sisi, Khudori menjelaskan saat ini India juga tengah masuk dalam tahun politik. Pemilu yang akan diikuti lagi oleh rezim yang tengah berkuasa saat ini yaitu Narendra Modi. "Pemerintah di mana pun yang akan ikut pemilu akan mengamankan harga pangan dan inflasi," lanjutnya.
Menurut Khudori, kebijakan protektif India dampaknya tidak terlalu besar ke Indonesia. Karena impor kita dari India sebagian besar berupa beras patahan (broken rice). Impor beras patahan atau menir itu sebagian besar untuk industri, bukan jadi konsumsi harian masyarakat.
"Bahwa ada dampak tidak langsung dari kebijakan beras India itu, ya ada. Yaitu dalam bentuk harga beras yang naik setelah kebjakan India itu dikeluarkan. Dari sisi produksi, produksi padi India diperkirakan menurun. Tapi penurunannya tipis," pungkasnya.
(SLF)