IDXChannel – Indonesia siap meningkatkan impor energi dari Amerika Serikat senilai lebih dari USD10 miliar atau setara Rp168 triliun. Langkah ini ditempuh sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, bahwa peningkatan impor tersebut produk, LPG, minyak mentah (crude oil), dan bahan bakar minyak (BBM). Keputusan itu diambil usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto kemarin.
"Ini impor tambahan dari AS dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita,” ujar Bahlil dikutip Jumat (18/4/2025).
Dia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar USD14,5 miliar dengan AS pada 2024. Namun, data milik United State Trade Representation (USTR) menunjukkan surplus tersebut mencapai USD16,7 miliar.
“Salah satu strategi untuk kita membuat keseimbangan adalah kita membeli LPG, crude oil, dan BBM dari AS, nilainya lebih dari USD10 miliar,” katanya.