Jerry menjabarkan, sejumlah produk yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke Australia meliputi produk baja, alat komunikasi, kayu, dan ekskavator. Sementara produk yang banyak diimpor dari Australia antara lain batu bara, gula dan gandum.
“Seharusnya bisa lebih besar lagi dengan selesainya IA-CEPA, eksportir bisa mendapatkan manfaat minimal dari segi biaya,” ujar Jerry.
Adapun total perdagangan Indonesia dengan Australia di 2023 lalu mencapai USD12,48 miliar. Australia menempati urutan ke-14 negara tujuan ekspor non-migas Indonesia.
Di sisi lain, data impor non migas periode Januari-Desember 2023 menunjukkan bahwa komposisi impor dari Australia didominasi oleh bahan baku penolong.
Hal itu menunjukkan bahwa IA-CEPA berhasil memfasilitasi industri Indonesia untuk mencukupi kebutuhan bahan baku penolong dan dapat lebih berdaya saing di pasar global.