Selain itu, Erick juga terus mendorong konsolidasi manufaktur. Dia telah menugaskan Kimia Farma dapat memproduksi obat-obatan sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat, dan IndoFarma fokus pada pengembangan herbal.
Erick optimistis pemetaan fokus dalam tubuh
Holding BUMN Farmasi akan mampu menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku yang hari ini masih berada di angka 90 persen.
"Saat ini perusahaan distribusi kita juga terpisah-pisah, ini harus dikonsolidasikan supaya efisien dan membuat jaringan lebih luas," katanya.
Erick mengaku tengah mendorong dan memperbanyak ritel Kimia Farma yang saat ini baru 1.300. Dari pengalaman pandemi kemarin, ritel Kimia Farma terbukti mampu mengintervensi harga masker saat terjadi ketidakseimbangan di pasar.