IDXChannel - Aksi serangan oleh peretas (hacker) terhadap Pusat Data Nasional beberapa waktu lalu seolah menjadi alarm terhadap isu keamanan data publik di Indonesia.
Tak hanya individu perseorangan atau korporasi swasta, bahkan keamanan data di lembaga pemerintahan juga terbukti tak cukup kuat dalam menangkal ancaman peretasan.
"(Kejadian) Ini menggambarkan betapa lemahnya sistem keamanan yang ada saat ini, sekaligus menggarisbawahi pentingnya adopsi teknologi canggih untuk melindungi informasi yang sensitif," ujar Chief Executive Officer PT WIR Asia Tbk (WIRG), Stephen Budiman Ng, dalam keterangan resminya.
Menurut Stephen, salah satu solusi yang sangat potensial terhadap kebutuhan perlindungan data dan informasi sensitif tersebut adalah pemanfaatan teknologi blockchain.
Stephen menjelaskan, teknologi blockchain menawarkan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem keamanan data tradisional.
Teknologi ini bekerja dengan cara yang desentralisasi dan transparan, sehingga dapat memastikan bahwa setiap perubahan atau transaksi yang dilakukan pada data dapat dilacak dan tidak dapat diubah tanpa terdeteksi.
"Setiap transaksi dicatat dalam blok yang terhubung satu sama lain, membentuk rantai yang sulit untuk diretas atau dimanipulasi," ujar Stephen.
Sifat desentralisasi ini, dikatakan Stephen, praktis membuat sistem blockchain hampir mustahil untuk diretas dan diubah datanya tanpa diketahui. Hal ini tentu memberikan lapisan keamanan tambahan yang sangat diperlukan dalam pengelolaan data publik.
Stephen mengungkap bahwa pemanfaatan blockchain untuk menyimpan dan mengelola data publik dapat mengurangi risiko peretasan dan kebocoran data secara signifikan.
Teknologi ini pun diklaim Stephen dapat diterapkan di berbagai sektor, termasuk administrasi publik, kesehatan, dan pendidikan.
"Pemerintah dapat berkolaborasi dengan perusahaan teknologi blockchain untuk mengembangkan solusi keamanan yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan," ujar Stephen.
Selain itu, lanjut Stephen, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keamanan siber dan teknologi blockchain di kalangan pegawai pemerintahan dan masyarakat umum.
Edukasi ini dinilai Stephen merupakan langkah sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak memahami manfaat dan cara kerja teknologi ini, sehingga implementasinya dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Sejauh ini, sejumlah negara diketahui telah berhasil mengimplementasikan teknologi blockchain dalam sistem pemerintahannya. Estonia, misalnya, merupakan pelopor dalam penggunaan blockchain untuk sistem e-Residency, catatan kesehatan elektronik, dan administrasi publik lainnya.
"Pendekatan ini memastikan keamanan dan transparansi data warga negara mereka. Di Swiss, teknologi blockchain juga diterapkan untuk sistem pemungutan suara elektronik, yang membantu memastikan bahwa hasil pemungutan suara tidak dapat dimanipulasi dan dapat diaudit secara transparan," ujar Stephen.
Tak hanya itu, di Filipina juga muncul inisiatif eGOVchain yang bertujuan untuk memodernisasi operasi pemerintah dengan menggunakan teknologi blockchain, menciptakan sistem yang transparan, efisien, dan tanpa kertas.
Sebagai perusahaan berbasis teknologi yang berfokus pada inovasi dalam augmented reality (AR), virtual reality (VR), artificial intelligence (AI), dan blockchain, WIR Group disebut Stephen berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah dan masyarakat dalam mengimplementasikan teknologi blockchain untuk keamanan data.
"Kami percaya bahwa kolaborasi yang erat antara sektor publik dan swasta, didukung oleh inovasi berkelanjutan, dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan andal," ujar Stephen.
Dengan adopsi teknologi blockchain, Stpehen menilai bahwa masyarakat dan pemerintah dapat melihat masa depan, di mana data publik dikelola dengan lebih aman dan transparan.
Serangan siber seperti yang terjadi pada Pusat Data Nasional dapat diminimalkan, memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada masyarakat terhadap sistem pemerintahan.
Serangan-serangan sejenis dapat dimitigasi dengan memanfaatkan karakteristik teknologi blockchain yang menyimpan data secara otomatis di berbagai tempat, memastikan availability atau akses dan layanan terhadap data tetap berjalan meski ada satu atau beberapa tempat penyimpanan terkena serangan.
Di lain pihak, blockchain juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan keamanan dan integritas data di sektor kesehatan dan pendidikan, di mana perlindungan data sangat krusial.
Peran besar blockchain dalam industri kesehatan dan pendidikan terutama terkait dengan bagaimana data yang disimpan tidak dapat diubah sehingga kredibilitas dan validitas terkait data kesehatan dan pendidikan dapat lebih terjamin.
Secara lebih lanjut, blockchain juga dapat mengubah bagaimana cara berbagai entitas untuk berbagi data dengan lebih terkontrol dan aman, sehingga berbagai proses dapat dibuat menjadi lebih efisien.
"Melalui implementasi teknologi ini, kita dapat mengubah cara pengelolaan dan perlindungan data sensitif di berbagai bidang, mewujudkan lingkungan digital yang lebih aman dan tepercaya," ujar Stephen.
(taufan sukma)