"Karena selama ini, sekitar 50 persen produk yang kami jual, itu berasal dari Indonesia. Jadi memang kami turut berkepentingan untuk menjaga agar UKM di Indonesia terus tumbuh," ungkap Tophan.
Dari forum atau kegiatan semacam ini, Tophan berharap keinginannya tersampaikan. Terutama, dalam hal seperti apa standar produk hingga social combine yang berlaku di Eropa.
"Kami juga berharap bisa bertemu dengan UKM-UKM baru untuk bisa menjadi suplier kami," papar Tophan.
Terlebih lagi, tahun depan, pihaknya akan merambah ke sektor home decor. "Saya akan paparkan apa yang menjadi tren dan dicari pasar, khususnya pasar Eropa," pungkas Tophan.
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) sendiri mengakui bahwa kontribusi dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap ekspor non migas Indonesia masih sangat minim, yaitu baru sebatas 15,7 persen.