Menurut Teten, ada dua kebijakan dalam pengembangan industri nasional. Pertama, hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya mineral, di mana pemerintah Indonesia tak akan lagi mengekspor bahan mentah termasuk aluminum, nikel, dan lainnya.
Teten menuturkan, pemerintah Indonesia ingin semua bahan material diproduksi di dalam negeri menjadi barang setengah jadi atau end product. Menurutnya, ini akan membuat berbagai sektor akan tumbuh berkembang ke depannya.
“Jadi hilirisasi bukan hanya melibatkan usaha besar tetapi juga UMKM,” ujarnya.
"Karena itu kemitraan Indonesia dan Korea Selatan sangat penting, yang saya yakini mampu memperkuat pelaku UMKM agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri besar, dalam hal ini industri otomotif," imbuh Teten.
President of Busan Economic Promotion Agency (BEPA) Yang-hyun Jin mengatakan, Indonesia sangat potensial di Asia untuk menjadi negara maju. Oleh sebab itu, kerja sama ini sangat mudah untuk mencapai kesepakatan, terutama dalam industri kendaraan listrik.