Di sisi lain, pengusaha di dalam negeri yang terimbas lockdown akan berusaha mencari sumber bahan baku dari negara lain, dimana proses ini akan ganggu seluruh rantai produksi. Pada akhirnya, konsumen akan menanggung inflasi akibat terganggunya rantai pasok.
"Sektor usaha yang mengandalkan hubungan dagang dengan China seperti konstruksi, industri pengolahan, pertambangan dan pertanian akan mengalami pelemahan," ujarnya.
Bhima berharap, kebijakan di Shanghai ini tidak meluas dan tidak berlangsung dalam waktu yang lama karena dampaknya akan sangat signifikan. Kabar terbaru, ibu kota China, Beijing tengah bersiap untuk lockdown.
"Masih spekulasi apakah Beijing akan di-lockdown selama Shanghai, semoga tidak karena imbasnya pasti sangat besar," pungkas Bhima. (TYO)