Selama lima tahun terakhir (2020–2024), perdagangan Indonesia dan Peru menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 15 persen. Sementara itu, pada Januari–Juni 2025, total perdagangan kedua negara tercatat naik 34,3 persen menjadi USD264,8 juta. Ekspor Indonesia mencapai USD206,4 juta, sedangkan impor dari Peru sebesar USD58,4 juta.
Pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD480,7 juta. Ekspor utama Indonesia ke Peru meliputi kendaraan bermotor (USD120,8 juta), alas kaki berbahan tekstil (USD21,8 juta), minyak sawit dan turunannya (USD21,2 juta), peralatan pendingin (USD16,5 juta), serta alas kaki berbahan kulit (USD 5,7 juta).
Sementara itu, impor utama Indonesia dari Peru meliputi biji kakao (USD87,6 juta), batu bara dan briket (USD15,6 juta), pupuk mineral dan kimia (USD14,1 juta), anggur segar maupun kering (USD11,5 juta), serta seng mentah (USD5 juta).
(Dhera Arizona)