Tsunami pakaian bekas impor yang melanda Kenya tentunya disayangkan banyak pihak. Sebab, kondisi pekerja di Kenya sangat memprihatinkan, dengan jumlah pengangguran fantastis. Dengan adanya hal ini, 500 ribu pekerja tekstil Kenya harus dipangkas menjadi hanya 20 ribu. Jumlah tersebut bahkan dilaporkan terus mengalami penurunan.
Hal ini mengindikasikan bahwa industri tekstil di negara tersebut sudah mulai runtuh. Pada tahun 2019, pemerintah Kenya sudah melakukan pelarangan impor pakaian bekas agar produksi pakaian dalam negeri kembali bangkit.
Ghana
Melansir International Journal of Law Management & Humanities (2022) dengan judul Impact of Second-Hand Clothing Waste in Ghana, disebutkan bahwa ada sekitar 15 juta pakaian bekas yang tiba di Ghana setiap minggunya.
Salah satu pasar di sana, Kantamanto, dikenal sebagai rumah pakaian bekas yang digemari oleh sebagian besar masyarakat Ghana.
Derasnya pakaian bekas yang menerjang Ghana merusak ekosistem dan industri tekstil di negara tersebut. Tidak semua pakaian bekas terpakai di Ghana. Pakaian yang tidak bisa digunakan dibuang ke tempat pembuangan sampah atau ke saluran air. Sebagai dampaknya, bisa mencemari seluruh ekosistem Ghana.