sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Travel Agent Kembali Bangkit, Penjualan Tiket Tembus Rp1,5 T

Economics editor Azfar Muhammad
03/06/2022 08:20 WIB
Kembali menggeliatnya sektor pariwisata nasional berdampak pada menggeliatnya industri travel agent tahun ini hingga 4 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Industri Travel Agent Kembali Bangkit, Penjualan Tiket Tembus Rp1,5 T (FOTO: MNC Media)
Industri Travel Agent Kembali Bangkit, Penjualan Tiket Tembus Rp1,5 T (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kembali menggeliatnya sektor pariwisata nasional berdampak pada menggeliatnya industri travel agent tahun ini hingga empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharo menilai dengan  dilonggarkannya aturan pembatasan, termasuk boleh melepas masker oleh pemerintah, sektor pariwisata kembali bangkit dan menggeliat, sebab, sektor pariwisata Indonesia melesat naik 12 peringkat yang awalnya peringkat 40 menjadi peringkat 32.

“Memang sudah mulai sangat membaik, Untuk tahun ini dari Bulan Januari  penjualan tiket travel 450 Miliyar, kami mencatat di bulan April  sudah sampai di angka  1.5 Triliun.  Meningkat 4x lipat dibanding April di tahun  2021 lalu,” 
kata Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno saat dihubungi MNC PORTAL, Jumat (3/6/2022). 

Pauline Suharno menyatakan pencapaian ini tidak terlepas dari keseriusan pemerintah untuk memprioritaskan perkembangan sektor pariwisata.

Bergairahnya industri penerbangan ini  dapat berpengaruh terhadap Penjualan tiket yang diprediksi sudah  meningkat bahkan sejak  tahun lalu ketika mulai ada beberapa negara yang telah membuka  sejumlah border secara bertahap. 

Pauline membeberkan alasan tiket pesawat yang mahal sat ini disebebkan salah satunya akibat dari  Kenaikan avtur, kurangnya penerbangan, demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply. 

“Tak hanya itu, sekarang Armada pesawat masih belum bisa  beroperasi full post pandemic, masih banyak yang  msh dlm proses maintenance, kekurangan sparepart, lack of staff, sehingga kurangnya penerbangan, demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply,” urainya. 

Sementara itu terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan internasional untuk menambah frekuensi penerbangan.

"Saya sangat setuju dengan pernyataan pak Sandi yang akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan asing untuk menambah frekuensi penerbangan," tutup Pauline. (RAMA)

Advertisement
Advertisement