"Inflasi di AS akan menurunkan kinerja ekspor khususnya pakaian jadi, alas kaki, dan bahan baku industri," tutur Bhima.
Namun demikian, melandainya tren inflasi di AS diakui bakal menjadi alasan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) untuk mengurangi keagresifannya dalam beberapa waktu terakhir untuk meningkatkan suku bunga.
Meski begitu, sebagian pihak masih meyakini The Fed tetap akan kembali menaikkan suku bunganya, karena fakta bahwa posisi inflasi masih di kisaran delapan persen, jauh masih tinggi tertinggi bila dibanding kondisi perekonomian AS dalam kondisi normal. (TSA)