Hasanuddin lebih lanjut mengatakan, inflasi di Juni 2023 ini terjadi karena adanya kenaikan harga di sejumlah indeks harga kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik sebesar 1,07 persen; kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,09 persen.
Kemudian kelompok kesehatan yang naik sebesar 0,13 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,26 persen.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen. Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,11 persen. Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,14 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,48 persen.
"Sementara untuk kelompok pengeluaran Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, kemudian kelompok pengeluaran Rekreasi, Olahraga, dan Budaya serta kelompok pendidikan, mengalami stagnasi tanpa peningkatan indeks," jelasnya.
"Sedangkan komoditas yang menahan laju inflasi adalah BBM yang turun 0,05 persen. Lalu ikan tongkol dan jeruk yang masing-masing turun 0,04 persen, ikan dencis yang turun 0,03 persen dan ongkos angkutan udara yang turun 0,02 persen," jelasnya.