Tingkat inflasi bulanan Singapura tetap tinggi dalam beberapa bulan terakhir, dan para ekonom secara luas memperkirakan MAS akan memperketat kebijakan moneter dalam pertemuan bulan depan.
"Meskipun pertumbuhan (ekonomi) lemah, MAS akan dipaksa oleh tren kenaikan inflasi yang terus berlanjut untuk mengetatkan pada Oktober," kata ekonom Maybank Kim Eng Lee Ju Ye setelah data Agustus, seperti dikutip dari Reutes pada Jumat (23/9/2022).
Pada Juli 2022, tingkat inflasi inti dan utama masing-masing mencapai 4,8% dan 7%. Padahal, perkiraan inflasi inti MAS untuk tahun ini antara 3% dan 4%, sedangkan inflasi utama diperkirakan antara 5% dan 6%.
Bank sentral Singapura telah memperketat kebijakan moneternya tiga kali tahun ini, dua kali secara mengejutkan pada Januari dan Juli. Biasanya MAS menerbitkan dua pernyataan kebijakan moneter terjadwal setahun, yaitu pada April dan Oktober.
Di sisi lain, beberapa bank sentral di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat, telah menaikkan suku bunga mereka lagi minggu ini untuk memerangi inflasi.
(FRI)