sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Volatile Food Relatif Rendah, Ini Faktornya

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
18/01/2022 16:00 WIB
Selama 2021, inflasi volatile food atau naik turunnya harga pangan relatif cukup rendah.
Inflasi Volatile Food Relatif Rendah, Ini Faktornya. (Foto: MNC Media)
Inflasi Volatile Food Relatif Rendah, Ini Faktornya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Selama 2021, inflasi volatile food atau naik turunnya harga pangan relatif cukup rendah. Ada beberapa hal yang menyebabkannya, seperti permintaan yang belum pulih, hingga pasokan komoditas cukup stabil.

"Secara umum, inflasi volatile food sepanjang 2021 relatif rendah disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya, sisi permintaan belum sepenuhnya pulih. Pertumbuhan permintaan baru mulai terasa pada kuartal akhir 2021," ujar Mendag Muhammad Lutfi dalam konferensi pers Outlook Perdagangan 2022, Selasa (18/1).

Kemudian penyebab berikutnya, pasokan pangan selama 2021 cukup dan tidak terganggu. Lanjut ia menerangkan, andil terbesar pada inflasi 2021 adalah inflasi inti sebesar 1,04%, sedangkan inflasi volatile food andilnya sebesar 0,52%, dan inflasi administered price sebesar 0,30 terhadap inflasi umum. 

"Inflasi volatile food selama 2021 dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas. Seperti telur, daging ayam ras, minyak goreng, cabe rawit, dan daging sapi. Inflasi ini terjadi pada periode Puasa-Labaran dan Natal Tahun Baru (Nataru) kemarin," tutur Mendag.

Diterangkan Lutfi harga-harga komoditas pangan sudah mengalami penurunan. Seperti cabai rawit merah sudah berada dikisaran Rp 75.000-76.000 per koilogram. Harga ini sudah turun signifikan dibandingkan akhir tahun lalu.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement