Dia pun melontarkan pertanyaan mampukah Indonesia menghadapi perubahan tatanan akibat distribusi digitalisasi tersebut. Sementara, masyarakat Indonesia menyadari bahwa industri 4.0 akan benar-benar terjadi.
Untuk perusahaan pelat merah, Erick mengakui, belum semua perseroan mampu dan siap menjalankan transformasi digital dari hulu ke hilir. Meskipun dia tidak menapikan sejumlah program berbasis digital sudah dijalankan sebagian perseroan.
Dia menegaskan, bukan tidak mungkin adopsi teknologi dan digitalisasi terjadi di hampir semua klaster BUMN. Hal itu pun akan terus dikawal. Pemegang saham juga mendorong transformasi digital 4.0 untuk kesiapan penilaian digital di BUMN. Erick menegaskan, komitmennya jelas, melaksanakan akselerasi digitalisasi guna menuju masa depan Indonesia yang lebih baik
(SANDY)