sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Alasan Uang Kertas dan Logam Harus Tetap Ada Meski Rupiah Digital Diterapkan

Economics editor Michelle Natalia
30/11/2021 16:12 WIB
Meskipun nanti akan ada Rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC), keberadaan uang kertas maupun logam tetap terjamin.
Meskipun nanti akan ada Rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC), keberadaan uang kertas maupun logam tetap terjamin.  (Foto: MNC Media)
Meskipun nanti akan ada Rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC), keberadaan uang kertas maupun logam tetap terjamin. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang saat ini menjabat Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menegaskan bahwa meskipun nanti akan ada Rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC), keberadaan uang kertas maupun logam tetap terjamin. 

Dia mengatakan bahwa porsi peredaran akan disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat.

"CBDC di dalam implementasinya bisa dilakukan secara bertahap. Sekian persen 20% dari uang beredar, tidak full menggantikan, tetap uang kertas uang logam dan digital itu," ujar Juda dalam uji kepatutan dan kelayakan bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Jika semuanya serba digital, dia khawatir akan menjadi risiko besar, seperti misalnya jika terjadi gangguan sistem atau bahkan mati listrik. Sehingga, keberadaan uang kertas dan logam masih sangat dibutuhkan. 

"Memang saat ini transaksi digital kian meningkat pesat. Dalam laporan tahunan BI 2021, disebutkan transaksi uang elektronik pada 2021 diperkirakan mencapai Rp 40.000 triliun atau akan naik 41,2% secara tahunan (year on year/yoy). Serta akan kembali tumbuh tinggi 16,3% (yoy) hingga mencapai Rp 337 triliun pada 2022," ungkap Juda.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement