sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Cara Baru Kemenperin Dorong Kemampuan IKM Tembus Pasar Ekspor

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
12/04/2022 11:08 WIB
Pendampingan bisnis ini merupakan program keberlanjutan Gernas BBI 2022 untuk menaikkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM).
Ini Cara Baru Kemenperin Dorong Kemampuan IKM Tembus Pasar Ekspor (foto: MNC Media)
Ini Cara Baru Kemenperin Dorong Kemampuan IKM Tembus Pasar Ekspor (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengubah konsep pelaksanaan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Di tahun-tahun sebelumnya, Program Gernas BBI lebih pada mengkampanyekan semangat cinta, beli, dan pakai produk dalam negeri kepada masyarakat, pelaku industri, dan pemerintah daerah.

Sedangkan pada tahun 2022 ini, Program Gernas BBI juga diarahkan untuk melakukan pendampingan intensif kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar dapat mningkatkan kapasitas dan kualitasnya untuk dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Terbaru, program pendampingan dilakukan kepada 30 pelaku IKM unggulan Lampung hasil kurasi melalui platform e-SmartIKM. “Pendampingan bisnis ini merupakan program keberlanjutan Gernas BBI 2022 untuk menaikkan jumlah unit artisan Indonesia (UMKM/IKM), sekaligus menciptakan nilai bagi produsen dan konsumen agar memiliki produk lokal yang berkualitas,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Menurut Agus, pihak Kemenperin telah menggandeng Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Lampung, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, top brands, Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara), dan Dekranasda untuk menggelar kick off Gernas BBI Lampung pada 17 Maret lalu. 

Dalam acara tersebut, Kemenperin sekaligus mengumumkan 30 IKM terpilih yang diseleksi dari 478 IKM pendaftar melalui website esmartikm.id. “Sebanyak 30 IKM unggulan Lampung ini berasal dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang memproduksi beragam komoditas, yaitu makanan dan minuman (19 IKM), mainan anak (1 IKM), fesyen (3 IKM), kerajinan (7 IKM), serta mesin teknologi tepat guna (1 IKM),” tutur Agus.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement