“Selama kita tidak menerima, jadi industri penerbangan di seluruh dunia ini sudah menerima data dari IATA, kita msih akan tetap merugi sampai dengan 2024 paling cepat di 2024,” jelasnya.
Menurutnya, jika pelaku industri penerbangan berusaha untuk menutup kerugian akan sangat percuma. Karena jika pandemi belum berakhir, maka kerugian masih akan tetap datang kepada industri penerbangan.
Sedini mungkin kita menerima kenyataan itu maka kita bisa fokus menekan angka penyebaran ini. Bukan untuk mencoba menutup kerugian, tapi itu tadi bisa jadi percuma,” jelas Ziva.
(IND)