sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Fakta-fakta di Balik Kerugian Garuda (GIAA) hingga Berpotensi Bangkrut

Economics editor Suparjo Ramalan
04/06/2021 18:18 WIB
Bahkan, pemegang saham mengakui emiten pelat merah itu berpotensi bangkrut.
Ini Fakta-fakta di Balik Kerugian Garuda (GIAA) hingga Berpotensi Bangkrut (FOTO:MNC Media)
Ini Fakta-fakta di Balik Kerugian Garuda (GIAA) hingga Berpotensi Bangkrut (FOTO:MNC Media)

1. Harga Sewa Pesawat Mahal 

Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, harga sewa pesawat yang dipatok lessor cukup tinggi. Asumsi itu didasari atas kinerja Garuda yang mulai memburuk sejak tingkat penumpang menurun drastis selama pandemi Covid-19. Dari 36 lessor yang menjadi mitra Garuda, sebagian memasang harga sewa pesawat mahal dan sebagian lainnya terlibat dalam kasus korupsi sebelumnya. 

2. Efisiensi 

Efisiensi pengelolaan pesawat pum menjadi masalah lain. Pemegang saham mencatat, ada beragam jenis pesawat yang dimiliki Garuda. Misalnya, Boeing 737-777, A320, A330, ATR, Bombardier. Jenis pesawat yang banyak membuat manajemen tidak efektif mengelolanya. Sementara harga sewa yang dikeluarkan cukup tinggi. 

3. Model Bisnis  

Rute penerbangan internasional dinilai tidak menguntungkan bagi Garuda Indonesia. Dari catatan Kementerian BUMN, kontribusi penumpang mancanegara hanya mencapai 22 persen saja. Jumlah itu setara Rp 300 triliun yang bisa dikontribusikan. Padahal, rute domestik bisa mencapai 78 persen atau mampu menyumbang Rp 1.400 triliun.  

4. Kerugian per Bulan Capai Rp1,4 Triliun 

Kerugian yang dialami Garuda Indonesia per bulan mencapai 100 juta dolar Amerika Serikat. Nilai itu setara dengan Rp 1,429 triliun (Kurs Rp 14.400 per dolar AS). 

Kerugian maskapai penerbangan pelat merah itu disebabkan okupansi penumpang yang menurun signifikan selama pandemi Covid-19.

(SANDY)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement