sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Okupansi Penumpang Merosot Tajam, Garuda (GIAA) Catat Kerugian Rp1,42 Triliun per Bulan

Economics editor Suparjo Ramalan
03/06/2021 18:15 WIB
Kerugian maskapai penerbangan pelat merah itu disebabkan okupansi penumpang yang menurun signifikan selama pandemi Covid-19
Okupansi Penumpang Merosot Tajam, Garuda (GIAA) Catat Kerugian Rp1,42 Triliun per Bulan (FOTO:MNC Media)
Okupansi Penumpang Merosot Tajam, Garuda (GIAA) Catat Kerugian Rp1,42 Triliun per Bulan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat kerugian yang dialami PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, per bulan mencapai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS). Nilai itu setara dengan Rp 1,429 triliun (Kurs Rp 14.400 per dolar AS).  

Kerugian maskapai penerbangan pelat merah itu disebabkan okupansi penumpang yang menurun signifikan selama pandemi Covid-19.  

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dalam sebulan beban biaya operasional sebesar 150 juta dolar AS. Sedangkan pendapatan hanya mencapai 50 juta dolar AS.  

“Jadi memang sudah tidak mungkin lagi kita lanjutkan dalam kondisi seperti ini. Memang kita harapkan dukungan dari anggota dewan untuk masuk dalam proses restrukturisasi berat,” ujar Tiko sapaan akrab Kartika saat Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (3/6/2021).  

Pemegang saham mencatat, upaya restrukturisasi setidaknya membutuhkan waktu selama 270 hari dengan proses hukum yang panjang dan melelahkan. Selain itu, prosesnya juga akan dilakukan lembaga keuangan global. Lantaran, kreditur Garuda berasal dari investor dan perbankan global.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement