IDXChannel - Presiden Joe Biden dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Kevin McCarthy pada Minggu menandatangani perjanjian untuk menangguhkan sementara plafon utang dan membatasi sebagian pengeluaran federal untuk mencegah gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters pada Senin (29/5/2023), kesepakatan itu diharapkan bisa disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat dalam beberapa hari mendatang.
Berikut beberapa poin dari perjanjian tersebut:
1. Pembatasan pengeluaran diskresioner
Kedua belah pihak sepakat menangguhkan plafon utang sebesar USD31,4 triliun hingga 1 Januari 2025. Sebagai gantinya, pertumbuhan pengeluaran diskresioner non-pertahanan akan datar pada 2024.
Mereka memperkirakan total pengeluaran diskresioner non-pertahanan, tidak termasuk tunjangan untuk veteran, akan sebesar USD637 miliar untuk tahun fiskal 2024, turun sedikit dari USD638 miliar di 2023.
Pengeluaran diskresioner non-pertahanan akan meningkat sebesar satu persen pada 2025.
2. Pengeluaran pertahanan tetap tumbuh
Kesepakatan ini akan meningkatkan total pengeluaran pertahanan menjadi USD886 miliar. Hal ini sejalan dengan proposal pengeluaran yang diajukan Biden.
Angka itu sekitar tiga persen lebih tinggi dari USD858 miliar yang dialokasikan dalam anggaran saat ini untuk Pentagon dan program terkait pertahanan lainnya di lembaga lain.