Harris akan berkunjung ke Singapura dan bekas musuh perangnya, Vietnam untuk mempromosikan keamanan, perubahan iklim, bantuan pandemi, dan tatanan hukum internasional, menurut juru bicara Symone Sanders.
Seperti diketahui China mengklaim sekitar 90% wilayah lautnya berada di zona ekonomi maritim negara-negara Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Beijing bertindak dengan membangun pangkalan militer di pulau-pulau kecil buatan di sekitar wilayah tersebut
Sengketa yang memiliki pengaruh ekonomi ini membuat Washington turun tangan dan "mencari tahu mengapa hal itu harus berada di bawah bayang-bayang diplomasi China.
Pengadilan arbitrase dunia pada dasarnya telah menolak klaim 'sembilan-garis-putus' China atas laut seluas 3,5 juta kilometer persegi itu pada 2016 lalu. Namun, 'bujuk-rayu' Beijing tidak berhenti di situ. Mereka menawarkan bantuan ke sejumlah saingan maritimnya di Asia Tenggara seperti infrastruktur, bantuan Covid-19 termasuk vaksinasi.
Kedatangan Harris dimungkinkan dapat menjadi angin segar negara-negara Barat di tengah ketatnya pertahanan militer dan ekonomi China di Asia yang terus meluas sejak dekade terakhir.