Selain inovasi, Yuswohady menilai pelaku usaha hendaknya harus mampu memahami sifat dasar (nature) dari makanan di Indonesia. Jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari akan terus bertahan, daripada makanan yang hanya dikonsumsi hanya untuk kepuasan.
Dia mencontohkan warung sederhana atau warteg yang memiliki sifat khas orang Indonesia. “Saya kira banyak ya, yang memiliki khas Indonesia. Misalnya warung sederhana atau warteg. Sama halnya dengan makanan fast food dari luar yang sifatnya franchise. Mereka bisa bertahan karena ayam goreng yang rentan disenangi masyarakat kita,” pungkasnya.
(DES)